Tahun C~Hari Raya Santa Perawan Maria diangkat ke Surga~Lukas 1:39-56

(Bacakan Injilnya terlebih dahulu dari Injil Lukas 1:39-56)

Adik-adik, hari ini kakak membawa sebuah gambar. (Perlihatkan gambar kepada anak-anak).
Gambar siapakah ini? (Beri kesempatan anak untuk menjawab). Ya benar. Ini gambar Bunda Maria. Nah, kakak mau bercerita tentang Bunda Maria.

Maria berasal dari Nazaret dan dibesarkan dalam keluarga yang sederhana. Ibunya  bernama Anna dan ayahnya bernama Yoakim. Maria sungguh menjadi berkat bagi keluarganya, karena ia telah lama dinanti-nantikan pasangan Anna dan Yoakim.

Sesudah dewasa, hati Maria tertambat pada seorang pria bernama Yusuf. Ia seorang sederhana, saleh dan pekerjaannya sebagai tukang kayu. Ketika mereka baru bertunangan, Maria mengandung, padahal mereka belum menikah. Yusuf pun terkejut dan ia berniat meninggalkan Maria secara diam-diam. Namun ketika ia mempertimbangkan niatnya itu, seorang malaikat datang dalam mimpinya dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang ada didalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka" (Matius 1:20-21).
Sesudah bangun, Yusuf melakukan apa yang dikatakan malaikat dalam mimpinya itu, dan mengambil Maria sebagai isterinya.

Maria mengandung dari Roh Kudus, peristiwanya terjadi seperti ini: ketika itu malaikat Gabriel diutus Tuhan kepada Maria untuk menyampaikan pesan-Nya. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia dihadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."

Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, ,yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." 
Lalu malaikat itu meninggalkan dia. (Lukas 1:28-38).

Mengandung sebelum menikah, bagi seorang perempuan baik-baik, pastilah dirasakan sebagai aib (sesuatu yang memalukan). Maria juga tentu merasakan hal itu, tetapi karena kepatuhannya kepada kehendak Tuhan, dia menerimanya dengan iman. Yusuf yang mau menerima keadaannya, membuat dia semakin kuat melangkah menjalani panggilannya sebagai Bunda Yesus, Tuhan kita. Yusuf mendampingi Maria selama masa mengandung, melahirkan dan membesarkan Yesus.

Semasa hidupnya Maria senantiasa mendampingi Yesus, sampai saat yang paling menyakitkan, menyaksikan Yesus menderita dianiaya dan dibunuh dikayu salib. Sungguh luka hati Maria, tapi ia sadar bahwa itulah buah dari panggilannya, buah kesetiannya kepada Tuhan. Namun demikian, Tuhan tidak pernah melupakan semua jerih payah dan penderitaan Maria, sebagai ganjarannya Tuhan telah mengangkat Maria ke surga, memberinya mahkota dan kebahagiaan surgawi untuk selama-lamanya.

Adik-adik, maukah kita juga mendapat kebahagiaan di surga seperti Bunda Maria? Pasti semua mau, ya? Lalu apa usaha kita agar dapat memperolehnya? (beri kesempatan anak untuk menyampaikan pendapatnya). Ya, tentu saja kita harus mengusahakannya, dengan cara: hidup jujur, patuh kepada orang tua, guru dan pendamping, mau menolong teman yang dalam kesulitan, rela menderita karena menjadi pengikut Kristus, misalnya diejek, dijauhi.

Bahan kreativitas:
Membuat hiasan meja Santa Perawan Maria 



Print gambar dibawah ini di kertas tebal berukuran A4, gunting sesuai pola, beri warna agar menarik kemudian gulung kertas tersebut (lihat contoh) 


Source:
Buku Aku Sahabat Yesus Tahun C oleh Kak Tan Mariam, DKK
https://id.pinterest.com/pin/459789443177700912/


Comments