Tahun A~Hari Minggu Biasa XXVII~Allah mengutus anak-Nya~Matius 21:33-43

(Bacakan Injilnya terlebih dahulu dari Injil Matius 21:33-43)


Adik-adik, lampu listrik tidak lagi aneh untuk zaman ini. Kalau kakak mau mengganti bola lampu, lalu bola lampu itu jatuh dan pecah, kakak tidak perlu kuatir. Kakak dapat mengambil yang lain dan menggantinya. Tetapi hal itu ternyata tidak selalu benar.

Kakak pernah membaca cerita tentang Thomas Edison yang sedang bekerja menciptakan 'bola lampu'.  Ternyata untuk membuat sebuah bola lampu dibutuhkan satu tim yang bekerja selama 24 jam. Ketika tim Thomas Edison telah menyelesaikan satu bola lampu, lampu itu diberikan kepada seorang anak muda untuk dibawanya ke ruang atas. Anak itu berjalan sangat hati-hati menaiki anak tangga sambil membawa bola lampu itu, karena kuatir akan menjatuhkan dan merusak sebuah karya yang luar biasa berharga.

Kalian mungkin bisa menebak apa yang terjadi. Kasihan anak muda itu. Ia menjatuhkan bola lampu itu di anak tangga yang paling atas. Hal itu membuat tim Edison bekerja 24 jam lagi untuk menghasilkan satu bola lampu yang baru. Akhirnya, setelah bekerja keras dan letih mereka berhasil membuat bola lampu itu. Edison memberikan lagi kepada anak muda yang menjatuhkan bola lampu pertamanya untuk dibawa ke ruang atas. Itu berarti sebuah pengampunan yang sesungguhnya. Edison telah memberi kesempatan lain pada anak muda itu.

Allah menawarkan pengampunan yang seperti itu. Ia menawarkan kesempatan yang kedua, ketiga, dan seterusnya kepada manusia.

Yesus bercerita tentang seorang tuan tanah yang mempunyai beberapa lahan perkebunan. Ia menanami kebunnya itu dengan pohon anggur, lalu menyewakannya kepada orang lain untuk dirawat selama ia pergi.

Ketika saatnya panen, tuan tanah itu mengutus para pekerjanya untuk meminta yang menjadi bagiannya. Rupanya para penyewa kebun itu malah memukuli para utusan tuan tanah itu, bahkan mereka membunuh salah satunya. Mereka menolak memberikan bagian dari tuan tanah itu.

Untuk kedua kalinya tuan tanah itu mengutus para pekerjanya meminta apa yang menjadi haknya. Ternyata para utusan itupun diperlakukan sama.

Akhirnya, tuan tanah itu mengutus anaknya sendiri untuk menemui para penyewa. Ia pikir bahwa mereka akan segan pada anaknya. Tetapi ketika melihat anak tuan tanah itu datang, mereka berkata: "Itu adalah anaknya, mari kita bunuh dia dan kita ambil warisannya."

Yesus bertanya kepada orang-orang yang mendengarkan cerita-Nya: "Menurut kalian apakah yang akan dilakukan tuan tanah itu pada para penyewa itu?"

"Ia akan menghancurkan orang-orang jahat itu dan menyewakan tanahnya pada orang lain, yang akan memberikan bagiannya pada saat panen," jawab orang-orang itu.

Dalam cerita itu tuan tanah adalah gambaran dari Allah. Pertama-tama Allah mengutus orang-orang seperti Nuh, Musa, Daud, Nabi Yesaya dan lainnya untuk memberitakan kasih Allah pada mereka dan memanggil mereka untuk bertobat. Namun mereka tidak mau mendengarkannya. Akhirnya, Allah mengutus Anak satu-satunya, Yesus. Tahukah kalian apa yang mereka lakukan kepada-Nya? Ya, betul!Mereka menyalibkan-Nya. Meski demikian Allah memberikan kesempatan kepada mereka, bahkan kesempatan yang kedua dan ketiga. Ketika mereka menolak Anak-Nya, itu adalah kesempatan terakhir bagi mereka. Maka, jika kita percaya dan menerima Yesus serta menjalankan ajaran-Nya, kita akan memperoleh keselamatan.

Bahan kreativitas:




Print gambar di bawah ini di kertas tebal berukuran A4, beri warna agar menarik, kemudian tempelkan ke atas kertas berukuran A4
(pola gambar 1)
 Print gambar di bawah ini di kertas tebal berukuran A4, beri warna agar menarik, kemudian tempelkan ke atas pola gambar 1, jangan lupa gunting menjadi 2 bagian gambar di bawah ini (lihat contoh jadinya di atas)



Source:
Buku Aku Sahabat Yesus Tahun A oleh Kak Tan Mariam, DKK.
http://www.coloringme.com/wp-content/uploads/2016/08/Jesus-on-the-Cross-Coloring-Page.jpg



Comments