Tahun B~Hari Minggu Biasa XX~Roti Hidup~Yohanes 6:51-58

(Bacakan Injilnya terlebih dahulu dari Injil Yohanes 6:51-58)


Adik-adik, pernahkah kalian melihat anak-anak atau orang dewasa yang mengemis di pinggir jalan? Kakak sering kali menemukan pengemis di pinggir jalan dan di sekitar perhentian lampu-lampu merah. Mereka memakai berbagai cara untuk meminta belas kasihan. Ada yang mengamen, ada yang membawa bayi atau anak kecil, ada yang memanfaatkan cacat tubuhnya, ada yang menari topeng, bahkan ada juga yang memanfaatkan atraksi monyet demi sedekah.

Selain yang cacat fisik, umumnya mereka berbadan sehat, bahkan beberapa berpakaian bersih dan rapi, usia mulai dari anak-anak hingga orang tua. Apakah kalian tahu mengapa mereka melakukan pekerjaan seperti itu? (Beri kesempatan anak untuk menjawab). Ya, betul. Sebagian dari mereka yang dewasa tidak memiliki pekerjaan, sehingga tidak punya penghasilan untuk membiayai hidup keluarganya. Anak-anak mereka pun sebagian ikut turun ke jalan membantu mencari nafkah.

Kakak sering berpikir, mengapa mereka tidak berusaha mencari pekerjaan? Mengapa mereka hanya meminta belas kasihan orang? Kakak kadang juga berpikir, apakah kalau kakak memberi uang kepada mereka, mereka benar-benar akan menggunakannya untuk membeli makanan? Jangan-jangan mereka menggunakannya untuk membeli rokok atau minuman keras.

Adik-adik, apa yang kalian pikirkan? Apa yang Yesus kehendaki agar kita perbuat terhadap para pengemis itu? Mungkin Yesus mau agar kita pergi ke toko roti di seberang jalan, membelikan mereka roti? Yesus selalu peduli dengan kebutuhan fisik manusia. Itulah sebabnya Yesus menggunakan banyak waktu-Nya untuk menyembuhkan orang sakit, memelekkan mata orang buta, dan memberi makan orang lapar. Tidakkah kalian berpikir bahwa Yesus menghendaki kita melakukan hal yang sama?

Yesus tidak hanya peduli pada perut kosong, tetapi terlebih peduli pada hati yang kosong. Pada suatu hari, setelah mengisi perut-perut yang kosong lebih dari 5000 orang, Yesus berkata kepada mereka: "Akulah Roti Hidup yang turun dari surga. Siapa yang makan Roti ini akan hidup selama-lamanya." Yesus mengatakan kepada mereka bahwa Ia datang untuk memberikan hidup-Nya sehingga mereka memiliki hidup selama-lamanya, bila mereka percaya kepada-Nya.

Adik-adik, Yesus menghendaki agar kita tidak hanya peduli dengan perut-perut yang kosong, tetapi peduli juga dengan hati yang kosong. Seperti kita berbagi makanan dengan orang yang lapar, marilah kita juga berbagi kisah Yesus, Roti Hidup, sehingga mereka boleh makan dan mendapatkan hidup kekal.
Bahan kreativitas:




Print semua gambar di bawah ini di kertas tebal berukuran A4, gunting sesuai pola gambarnya, untuk gambar Yesusnya jangan digunting menjadi 2, tetapi dilipat, beri warna agar menarik kemudian tempelkan gambar roti dan anggur di bagian atas pada tangan Yesus (lihat contoh jadinya diatas)





Source:
Buku Aku Sahabat Yesus Tahun B oleh Kak Tan Mariam, DKK.









Comments