Tahun B~Hari Minggu Biasa XXV~Yang Terakhir akan menjadi yang pertama~Markus 9:30-37


(Bacakan dulu Injilnya dari Injil Markus 9:30-37)

Adik-adik, pernahkah kalian mendengar seseorang berkata: "Kita hidup dalam dunia yang serba terbalik?" Tahukah kalian apa artinya? Artinya, segalanya berkebalikan dengan yang biasa dipikirkan oleh banyak orang. Segalanya serba terbalik. Segalanya kacau dan tidak teratys, karena berlawanan dengan yang seharusnya. Dahulu kakak pernah mempelajari puisi ini di sekolah. Coba dengarkan!

Jika Segalanya Tumbuh ke Bawah
Oleh Robert D. Hoeft

Jika segalanya tumbuh ke bawah dan bukan ke atas,
seekor anjing akan bertumbuh menjadi anak anjing.
Seekor kucing akan bertumbuh menjadi anak kucing,
baju hangatmu akan berubah menjadi sarung tangan.
Seekor lembu akan bertumbuh menjadi anak lembu,
suatu yang utuh akan bertumbuh menjadi separuh.
Suatu yang besar akan bertumbuh menjadi yang kecil,
dan suatu yang kecil akan bertumbuh menjadi bukan apa-apa!

Bukankah segalanya akan menjadi kacau, jika kita hidup dalam dunia seperti itu? Demikian tentunya yang dirasakan oleh para murid, ketika Yesus mengajar mereka tentang siapa yang terbesar dalam Kerajaan Allah.

Yesus sedang berjalan bersama para murid-Nya, ketika Ia mendengarkan mereka memperbincangkan sesuatu. Sesudah sampai di rumah yang dituju, Yesus bertanya kepada mereka: "Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?" Para murid tidak menjawab, karena mereka merasa malu. Di tengah jalan tadi mereka memperbincangkan siapa yang terbesar di antara mereka. Namun mereka tidak perlu mengatakan sesuatu, karena Yesus sudah mengtahuinya.

"Kalian menghendaki tempat yang pertama, bukan?", kata Yesus. "Kalau demikian kalian harus mengambil tempat yang terakhir. Jika kalian mau menjadi yang terbesar, hendaknya kalian menjadi pelayan dari semuanya". Kemudia Yesus memanggil seorang anak kecil dan memeluknya: "Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dlaam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku".

Para murid tentu berpikir: "Alangkah terbaliknya dunia ini! Jika kalian ingin menjadi yang pertama, kalian harus menempati urutan yang terakhir. Jika kalian mau menjadi yang terbesar, kalian harus menjadi pelayan. Jika kalian ingin menjadi yang terpenting, kalian harus menjadi seperti seorang anak kecil".

Ajaran Yesus sangat berbeda dengan cara berpikir kebanyakan orang di zaman sekarang. Kita hidup di dunia, di mana orang-orang ingin menjadi yang pertama. Mereka menginginkan kekuasaan dan pengaruh. Mereka berpikir bahwa orang dewasa lebih penting daripada anak-anak. Namun di dalam Kerajaan Allah, anak-anak sama pentingnya seperti orang-orang lainnya. Bukankah hal itu menggembirakan?

Adik-adik, Yesus menasehati agar kita menjadi yang pertama dalam melayani, mencintai orang-orang kecil yang menderita, dan bersikap rendah hari seperti anak kecil.

Bahan Kreativitas:






Source:
Buku Aku Sahabat Yesus Tahun B oleh Kak Tan Mariam, DKK.

Comments