Tahun B~Hari Minggu Biasa XXXII~Persembahkan seluruh diri kepada Tuhan~Mrk. 12:38-44 (Mrk. 12:41-44)

Bacakan Injilnya terlebih dahulu dari Injil Mrk. 12:38-44 (Mrk. 12:41-44)


Adik-adik, lihat apa ini? Betul, kantong persembahan. Di dalamnya terdapat berbagai jenis uang. Setiap hari Minggu, pada waktu misa umat menyampaikan persembahan berupa uang. Setelah khotbah, para petugas berjalan dari satu deretan bangku ke deretan yang lain mengedarkan kantong-kantong persembahan. Umat memasukkan uang ke dalam kantong-kantong itu sebagai persembahan mereka kepada Tuhan. Setelah para petugas selesai mengedarkan kantong-kantong persembahan itu, mereka mengumpulkannya dan memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Uang yang terkumpul beraneka ragam. Ada beberapa lembar yang bernilai ratusan dan lima puluhan ribu. Sebagian besar lembaran uang puluhan ribu dan lima ribuan. Tetapi ada juga beberapa uang logam ratusan dan lima puluhan rupiah.

Menurut kalian, siapa yang menyampaikan persembahan paling banyak? Orang yang memasukkan uang seratus ribu rupiah? Lima puluh ribu rupiah? Sepuluh ribu rupiah? 
Atau dapatkah kita mengatakan, tentu bukan orang yang mempersembahkan uang logam lima puluhan rupiah?

Pada suatu hari Yesus pergi ke Sinagoga. Ia duduk persis di depan peti persembahan. Ia mengamati orang-orang yang memasukkan uang mereka ke dalam peti persembahan itu. Di antara orang-orang itu banyak orang yang amat kaya. Mereka memasukkan uang banyaaaakk..sekali.
Seorang janda miskin mendekat dan memasukkan dua keping uang lima puluhan rupiah. Yesus memanggil para murid-Nya dan berkata: "Janda miskin itu memberi lebih banyak dari semua orang yang telah memasukkan uangnya ke dalam peti persembahan. Orang-orang itu memberi dari kelimpahannya, tetapi janda miskin itu memberikan semua yang ia miliki".

Adik-adik mau mendengarkan cerita lain tidak? Mau kan? Pada hari Minggu pagi, seorang anak kecil masuk ke Gereja untuk menghindari udara dingin. Selama di luar Gereja, ia menawarkan surat kabar, tetapi tidak ada seorang pun pembeli yang lewat. Ia masuk ke dalam Gereja. Ia berharap dapat melewatkan waktu satu jam dengan duduk di deretan paling belakang tanpa menarik perhatian banyak orang. Pastor dengan berapi-api berkotbah tentang Yesus dan cinta-Nya kepada kita. Setelah kotbah berakhir, ada pengumpulan persembahan. 

Petugas pengumpul persembahan berjalan dari satu deretan bangku ke deretan bangku yang lain. Akhirnya, ia sampai dekat anak penjual koran itu. Ia berdiri persis di hadapan anak kecil itu sambil mengulurkan kantong persembahan. Anak itu menatap kantong persembahan. Setelah beberapa saat, ia meminta petugas untuk meletakkan kantong persembahan itu di atas lantai. Kemudian anak kecil itu melakukan satu hal yang sangat tidak biasa. Ia berdiri di atas kantong persembahan itu. Sambil memandang ke atas dan dengan air mata menetes di pipinya ia berkata: "Tuhan, aku tidak mempunyai uang. Hari ini aku belum bisa menjual satu lembar surat kabar pun. Tetapi jika Yesus meminta aku melakukan segala yang dikatakan Pastor tadi terhadap diriku, dengan senang hati aku akan menyerahkan hidupku kepada-Nya."

Kakak tahu betul bahwa Tuhan menghendaki agar kita menyerahkan segalanya kepada-Nya. Tuhan menghendaki tangan kita, kaki kita, hati kita, suara kita, emas kita, perak kita dan semua yang ada pada diri kita.
Ingat uang recehan lima puluh rupiah dalam kantong persembahan yang baru saja kita bicarakan? Bisa jadi uang recehan itu menjadi persembahan yang paling besar.

 Bahan kreativitas:
Membuat amplop persembahan
(Kakak pendamping mengajari anak-anak membuat amplop persembahan tersebut, kemudian diisi dengan uang lalu minta anak-anak untuk dipersembahkan pada saat perayaan Ekaristi di gereja)
Kita ajari adik-adik untuk mempersembahkan uang yang kita miliki,  tidak perlu dalam jumlah banyak, yang penting adik-adik memberi dengan kesungguhan hati)
Amplop persembahan tampak bagian depan


Amplop persembahan tampak bagian belakang

Print pola amplop persembahan di bawah ini di kertas tebal berukuran A4, gunting sesuai polanya, beri warna agar menarik, kemudian lipat membentuk amplop (lihat contoh jadinya di atas).


Source:
Buku Aku Sahabat Yesus Tahun B oleh Kak Tan Mariam, DKK.
http://www.supercoloring.com/coloring-pages/the-widows-offering-mark-1241-44-1
https://www.google.co.id/search?q=envelope+free+template&safe=strict&tbm=isch&source=lnt&tbs=isz:l&sa=X&ved=0ahUKEwjD7JK0k7_eAhUH2o8KHYyWBS0QpwUIIg&biw=1277&bih=583&dpr=2#imgrc=wjshUhxiOBPGGM:

Comments