(Bacakan Injilnya terlebih dahulu dari Injil Markus 12 : 38 - 44)
Adik - adik, lihat apa yang kakak bawa ini? Iya, betul ini adalah kantong persembahan.
Didalamnya terdapat berbagai jenis uang. Setiap hari Minggu, pada waktu misa umat menyampaikan persembahannya dalam bentuk uang. Setelah khotbah, para petugas berjalan dari satu deretan bangku ke deretan yang lain mengedarkan kantong - kantong persembahan. Umat memasukkan uang ke dalam kantong - kantong itu sebagai persembahan mereka kepada Tuhan. Setelah para petugas selesai mengedarkan kantong - kantong persembahan itu, mereka mengumpulkannya dan memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Uang yang terkumpul beraneka ragam. Ada beberapa lembar yang bernilai ratusan dan lima puluhan ribu. Tetapi ada juga beberapa uang logam ratusan.
Menurut kalian, siapa yang menyampaikan persembahan paling banyak? Apakah orang yang memasukkan uang seratus ribu rupiah? Lima ratus rupiah? Atau sepuluh ribu rupiah?
Pada suatu hari Yesus pergi ke *Sinagoga. Ia duduk persis didepan peti persembahan.
Ia mengamati orang - orang yang memasukkan uang mereka ke dalam peti persembahan itu.
Diantara orang - orang itu banyak orang yang amat kaya. Mereka memasukkan uang banyaaakkk...sekali. Seorang janda miskin mendekat dan memasukkan dua keping uang.
Yesus memanggil para murid-Nya dan berkata: "Janda miskin itu memberi lebih banyak dari semua orang yang telah memasukkan uangnya kedalam peti persembahan. Orang - orang itu memberi dari kelimpahannya, tetapi janda miskin itu memberikan semua yang ia miliki."
Adik - adik, kakak punya satu cerita lagi, ayoo...dengarkan dengan baik ya :)
Pada hari minggu pagi, seorang anak kecil masuk ke Gereja untuk menghindari udara dingin. Selama diluar Gereja, ia menawarkan surat kabar, tetapi tidak ada seorang pembeli pun yang lewat. Lalu ia masuk ke dalam Gereja. Ia berharap dapat melewatkan waktu satu jam dengan duduk di deretan paling belakang tanpa menarik perhatian orang banyak. Pastor dengan berapi-api berkhotbah tentang Yesus dan cinta-Nya kepada kita. Setelah khotbah berakhir, ada pengumpulan persembahan.
Petugas pengumpul persembahan berjalan dari satu deretan bangku ke deretan bangku yang lain. Akhirnya, ia sampai dekat anak penjual koran itu. Ia berdiri persis dihadapan anak kecil itu sambil mengulurkan kantong persembahan. Anak itu menatap kantong persembahan. Setelah beberapa saat, ia meminta petugas untuk meletakkan kantong persembahan diatas lantai. Kemudian anak kecil itu melakukan satu hal yang sangat tidak biasa. Ia berdiri diatas kantong persembahan itu. Sambil memandang ke atas dan dengan air mata menetes di pipinya ia berkata: "Tuhan, aku tidak mempunyai uang. Hari ini aku belum bisa menjual satu lembar surat kabar pun. Tetapi jika Yesus meminta aku melakukan segala yang dikatakan pastor tadi terhadap diriku, dengan senang hati aku akan menyerahkan hidupku kepada-Nya."
Ya, adik - adik...
Tuhan menghendaki agar kita menyerahkan segalanya kepada-Nya. Tuhan menghendaki tangan kita, kaki kita, hati kita, suara kita, dan semua yang ada pada kita.
Jadi, sekecil apapun uang yang kalian persembahkan, jika kalian menyerahkannya dengan sepenuh hati kepada Tuhan, maka akan menjadi suatu persembahan yang besar dihadapan-Nya.
Perutusan misioner :
Saya akan menyerahkan seluruh uang saku saya hari Rabu sebagai persembahankku kepada Tuhan.
Adik - adik, lihat apa yang kakak bawa ini? Iya, betul ini adalah kantong persembahan.
Didalamnya terdapat berbagai jenis uang. Setiap hari Minggu, pada waktu misa umat menyampaikan persembahannya dalam bentuk uang. Setelah khotbah, para petugas berjalan dari satu deretan bangku ke deretan yang lain mengedarkan kantong - kantong persembahan. Umat memasukkan uang ke dalam kantong - kantong itu sebagai persembahan mereka kepada Tuhan. Setelah para petugas selesai mengedarkan kantong - kantong persembahan itu, mereka mengumpulkannya dan memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Uang yang terkumpul beraneka ragam. Ada beberapa lembar yang bernilai ratusan dan lima puluhan ribu. Tetapi ada juga beberapa uang logam ratusan.
Menurut kalian, siapa yang menyampaikan persembahan paling banyak? Apakah orang yang memasukkan uang seratus ribu rupiah? Lima ratus rupiah? Atau sepuluh ribu rupiah?
Pada suatu hari Yesus pergi ke *Sinagoga. Ia duduk persis didepan peti persembahan.
Ia mengamati orang - orang yang memasukkan uang mereka ke dalam peti persembahan itu.
Diantara orang - orang itu banyak orang yang amat kaya. Mereka memasukkan uang banyaaakkk...sekali. Seorang janda miskin mendekat dan memasukkan dua keping uang.
Yesus memanggil para murid-Nya dan berkata: "Janda miskin itu memberi lebih banyak dari semua orang yang telah memasukkan uangnya kedalam peti persembahan. Orang - orang itu memberi dari kelimpahannya, tetapi janda miskin itu memberikan semua yang ia miliki."
Adik - adik, kakak punya satu cerita lagi, ayoo...dengarkan dengan baik ya :)
Pada hari minggu pagi, seorang anak kecil masuk ke Gereja untuk menghindari udara dingin. Selama diluar Gereja, ia menawarkan surat kabar, tetapi tidak ada seorang pembeli pun yang lewat. Lalu ia masuk ke dalam Gereja. Ia berharap dapat melewatkan waktu satu jam dengan duduk di deretan paling belakang tanpa menarik perhatian orang banyak. Pastor dengan berapi-api berkhotbah tentang Yesus dan cinta-Nya kepada kita. Setelah khotbah berakhir, ada pengumpulan persembahan.
Petugas pengumpul persembahan berjalan dari satu deretan bangku ke deretan bangku yang lain. Akhirnya, ia sampai dekat anak penjual koran itu. Ia berdiri persis dihadapan anak kecil itu sambil mengulurkan kantong persembahan. Anak itu menatap kantong persembahan. Setelah beberapa saat, ia meminta petugas untuk meletakkan kantong persembahan diatas lantai. Kemudian anak kecil itu melakukan satu hal yang sangat tidak biasa. Ia berdiri diatas kantong persembahan itu. Sambil memandang ke atas dan dengan air mata menetes di pipinya ia berkata: "Tuhan, aku tidak mempunyai uang. Hari ini aku belum bisa menjual satu lembar surat kabar pun. Tetapi jika Yesus meminta aku melakukan segala yang dikatakan pastor tadi terhadap diriku, dengan senang hati aku akan menyerahkan hidupku kepada-Nya."
Ya, adik - adik...
Tuhan menghendaki agar kita menyerahkan segalanya kepada-Nya. Tuhan menghendaki tangan kita, kaki kita, hati kita, suara kita, dan semua yang ada pada kita.
Jadi, sekecil apapun uang yang kalian persembahkan, jika kalian menyerahkannya dengan sepenuh hati kepada Tuhan, maka akan menjadi suatu persembahan yang besar dihadapan-Nya.
Perutusan misioner :
Saya akan menyerahkan seluruh uang saku saya hari Rabu sebagai persembahankku kepada Tuhan.
http://isoladipatmos.com/wp-content/uploads/2015/04/offerta-della-vedova-1024x576.jpg
Bahan kreatifitas:
Membuat gambar "Persembahan besar dari janda miskin kepada Tuhan"
Dibagian kotak persembahan, jika dibuka maka akan tampak gambar uang persembahan yang dipersembahkan oleh janda miskin tadi kepada Tuhan
Print gambar dibawah ini dikertas berukuran A4, lalu beri warna agar menarik
Print gambar 2 (dua) kotak persembahan dibawah ini dikertas berukuran A4, gunting sesuai pola, lipat dibagian garis putus-putusnya, beri warna agar menarik, lalu tempel dibagian tengah gambar dasar (lihat contoh jadinya diatas)
Print gambar coin - coin dibawah ini, gunting sesuai pola, beri warna, lalu tempel didalam kotak persembahannya (lihat gambar jadinya)
Selamat berkreatifitas, adik - adik ^_^
Tuhan Yesus memberkati
*Sinagoga adalah tempat ibadah umat Yahudi
Source :
Buku Aku Sahabat Yesus Tahun B, oleh Kak Tan Mariam
https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/originals/2b/6b/b0/2b6bb015e918ad57aac3ad910fba50af.gif
http://www.sundayschoolpages.com/wp-content/uploads/2010/03/Giving.jpg
Comments
Post a Comment