(Bacakan injilnya terlebih dahulu dari Injil Yoh 13:31-33a, 34-35)
Adik-adik, kemanapun kita pergi ada peraturan. Kita mempunyai peraturan di rumah, di sekolah, dan bahkan orang dewasa harus mengikuti peraturan di tempat kerja mereka. Kalian harus mengikuti peraturan jika kalian ingin berteman di dunia ini. Kakak menemukan sebuah daftar peraturan yang dinamakan "Peraturan-peraturan Emas untuk Kehidupan." Kakak tidak tahu siapa yang menulisnya, tetapi peraturannya masuk akal.
*Jika kamu membukanya - tutuplah kembali.
*Jika kamu menyalakannya - matikan kembali.
*Jika kamu membukanya - kuncilah kembali.
*Jika kamu mengambilnya - taruhlah kembali.
*Jika meminjam milik orang lain - mintalah ijin.
*Jika kamu meminjamnya - kembalikan.
*Jika kamu tidak tahu cara menjalankannya - bertanyalah.
*Jika kamu menggunakannya - rawatlah dengan baik.
*Jika kamu merusakkannya - akuilah.
*Jika kamu membuat kacau - bereskan.
Daftar di atas adalah peraturan yang baik. Jika kita dapat menjalankannya, dunia akan menjadi tempat yang nyaman. Hidup dengan peraturan bukanlah hal yang baru. Yesus pun tahu pentingnya peraturan.
Suatu hari Yesus sedang berbincang-bincang dengan murid-murid-Nya. Ia mengetahui bahwa saatnya telah dekat untuk kembali ke surga. Ia mempersiapkan murid-murid-Nya untuk menghadapi hari-hari di mana Ia tidak akan ada di antara mereka lagi. Ia ingin mewariskan bagi mereka sesuatu yang dapat menolong mereka untuk menjalani hidup. Dengan demikian, orang-orang akan melihat bahwa mereka adalah murid-murid-Nya.
"Aku akan bersamamu seketika saja lagi," kata Yesus. "Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu. Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."
Maukah kalian menjadi pengikut Yesus? Kalau begitu, turutilah perintah-Nya, "Kasihilah sesamamu seperti Aku mengasihimu."
Adik-adik, kemanapun kita pergi ada peraturan. Kita mempunyai peraturan di rumah, di sekolah, dan bahkan orang dewasa harus mengikuti peraturan di tempat kerja mereka. Kalian harus mengikuti peraturan jika kalian ingin berteman di dunia ini. Kakak menemukan sebuah daftar peraturan yang dinamakan "Peraturan-peraturan Emas untuk Kehidupan." Kakak tidak tahu siapa yang menulisnya, tetapi peraturannya masuk akal.
*Jika kamu membukanya - tutuplah kembali.
*Jika kamu menyalakannya - matikan kembali.
*Jika kamu membukanya - kuncilah kembali.
*Jika kamu mengambilnya - taruhlah kembali.
*Jika meminjam milik orang lain - mintalah ijin.
*Jika kamu meminjamnya - kembalikan.
*Jika kamu tidak tahu cara menjalankannya - bertanyalah.
*Jika kamu menggunakannya - rawatlah dengan baik.
*Jika kamu merusakkannya - akuilah.
*Jika kamu membuat kacau - bereskan.
Daftar di atas adalah peraturan yang baik. Jika kita dapat menjalankannya, dunia akan menjadi tempat yang nyaman. Hidup dengan peraturan bukanlah hal yang baru. Yesus pun tahu pentingnya peraturan.
Suatu hari Yesus sedang berbincang-bincang dengan murid-murid-Nya. Ia mengetahui bahwa saatnya telah dekat untuk kembali ke surga. Ia mempersiapkan murid-murid-Nya untuk menghadapi hari-hari di mana Ia tidak akan ada di antara mereka lagi. Ia ingin mewariskan bagi mereka sesuatu yang dapat menolong mereka untuk menjalani hidup. Dengan demikian, orang-orang akan melihat bahwa mereka adalah murid-murid-Nya.
"Aku akan bersamamu seketika saja lagi," kata Yesus. "Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu. Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."
Maukah kalian menjadi pengikut Yesus? Kalau begitu, turutilah perintah-Nya, "Kasihilah sesamamu seperti Aku mengasihimu."
Bahan kreatifitas:
Membuat mangkuk KASIH
Masing-masing anak mendapat 2 mangkuk plastik yang disatukan dengan menggunakan double tape, kemudian di bagian tengah di beri lubang, seperti di gambar berikut ini
(kreatifitas bagian depan)
(kreatifitas bagian dalam)
Print gambar di bawah ini di kertas tebal berukuran A4, lalu gunting gambar hati yang besar (gambar hati yang besar ini sebagai pola di atas mangkuk.
Setelah gambar hati besar digunting, tempellah di atas mangkuk, lalu gambar polanya dengan menggunakan spidol, kemudian cutter (tapi jangan semua di cutter) membentuk seperti pintu yang bisa dibuka dan ditutup, kemudian gunting gambar hati yang kecil, beri warna dan tulislah di bagian belakang bahwa kalian mengasihi .... (contoh: "saya mengasihi mama, saya mengasihi papa, dll") lalu masukkan potongan hati yang kecil tersebut ke dalam mangkuk tersebut, terakhir tempellah pola gambar hati yang besar di atas mangkuk, kemudian beri warna, jangan lupa juga tempel ayat emas di depan pola gambar hati yang besar, lihat contoh jadinya di atas
Selamat membuat, adik-adik ^_^
Tuhan Yesus memberkati!
Source:
Buku Aku Sahabat Yesus Tahun C oleh Kak Tan Mariam, DKK
http://www.clker.com/cliparts/o/8/J/u/P/u/corazon-md.png
Comments
Post a Comment