(Bacakan Injilnya terlebih dahulu dari Injil Luk. 7:36-8:3)
Coba angkat tangan, siapa yang pernah diundang pesta? Ya, seperti apa yang kakak bayangkan! Kalian semua pernah diundang pesta! Mungkin kalian mendapat undangan seperti ini (tunjukkan kartu undangan) atau mungkin kalian mendapatkan undangan lewat telepon. Kadang ada teman yang datang kepada kalian dan berkata, "Saya mau mengadakan pesta di rumah pada hari Sabtu, apakah kamu bisa datang?" Sungguh menyenangkan bila kita diundang pesta, iya kan?
Pernahkah kalian dengar bahwa ada orang yang mendengar tentang pesta lalu datang ke pesta itu walaupun tidak diundang? Biasanya kita datang ke pesta karena diundang, tetapi hari ini Kitab Suci menceritakan tentang seorang wanita yang datang ke pesta meskipun tidak diundang.
Seorang pria bernama Simon mengundang Yesus untuk makan malam di rumahnya. Ia mengundang Yesus ke rumahnya, sebab ia pernah mendengar tentang semua hal menakjubkan yang telah dilakukan Yesus dan banyak orang berpikir bahwa Ia adalah nabi. Tidak diragukan, ia ingin setiap orang tahu bahwa Yesus telah berkunjung ke rumahnya, sehingga akan membuat dirinya menjadi orang penting di mata teman-temannya.
Ketika mereka mulai makan malam, seorang wanita yang dikenal buruk di kota itu datang ke rumah Simon. Ia mendengar bahwa Yesus telah diundang makan di situ dan ia ingin menemui-Nya. Wanita itu berlutut di dekat Yesus dan menangis. Air matanya menetes di kaki Yesus. Karena ia tidak memiliki sesuatu untuk membersihkan, ia membersihkan kaki Yesus dengan rambutnya. Kemudian ia mengambil minyak wangi yang mahal harganya dan mengoleskannya pada kaki Yesus.
Simon menjadi kecewa melihat kejadian itu dan berkata dalam hatinya, "Jika orang ini nabi, Ia pasti tahu wanita macam apa yang menjamah-Nya dan tidak akan membiarkan dirinya disentuh olehnya. Ia adalah wanita berdosa!"
Yesus melihat bahwa Simon kecewa, lalu berkata kepadanya, "Perhatikanlah wanita yang berlutut ini. Ketika Aku masuk rumahmu, kamu tidak menyediakan air untuk membasuh debu dari kaki-Ku, tetapi ia telah membasuhnya dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya. Kamu tidak menyambut-Ku dengan ciuman, tetapi sejak pertama Aku masuk, ia tidak berhenti menciumi kaki-Ku. Kamu tidak memberi Aku penghormatan dengan minyak zaitun untuk mengurapi kepala-Ku, tetapi ia telah mengurapi kaki-Ku dengan minyak wangi yang luar biasa. Aku katakan kepadamu, dosanya yang banyak itu telah diampuni, sehingga ia menunjukkan kepada-Ku kasih yang begitu besar. Tetapi orang yang diampuni sedikit, sedikit juga berbuat kasih."
Kemudian Yesus berkata kepada wanita itu, "Dosamu sudah diampuni."
Adik-adik, tokoh manakah dalam cerita tadi yang paling mirip dengan kita? Apakah kita seperti orang Farisi yang berpikir bahwa kita terlalu baik untuk bergabung dengan orang-orang berdosa? Atau kita seperti tamu yang tidak diundang itu, yang membasuh kaki Yesus dengan air mata kasihnya dan mengurapi Yesus dengan minyak wanginya yang terbaik?
Ketika mereka mulai makan malam, seorang wanita yang dikenal buruk di kota itu datang ke rumah Simon. Ia mendengar bahwa Yesus telah diundang makan di situ dan ia ingin menemui-Nya. Wanita itu berlutut di dekat Yesus dan menangis. Air matanya menetes di kaki Yesus. Karena ia tidak memiliki sesuatu untuk membersihkan, ia membersihkan kaki Yesus dengan rambutnya. Kemudian ia mengambil minyak wangi yang mahal harganya dan mengoleskannya pada kaki Yesus.
Simon menjadi kecewa melihat kejadian itu dan berkata dalam hatinya, "Jika orang ini nabi, Ia pasti tahu wanita macam apa yang menjamah-Nya dan tidak akan membiarkan dirinya disentuh olehnya. Ia adalah wanita berdosa!"
Yesus melihat bahwa Simon kecewa, lalu berkata kepadanya, "Perhatikanlah wanita yang berlutut ini. Ketika Aku masuk rumahmu, kamu tidak menyediakan air untuk membasuh debu dari kaki-Ku, tetapi ia telah membasuhnya dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya. Kamu tidak menyambut-Ku dengan ciuman, tetapi sejak pertama Aku masuk, ia tidak berhenti menciumi kaki-Ku. Kamu tidak memberi Aku penghormatan dengan minyak zaitun untuk mengurapi kepala-Ku, tetapi ia telah mengurapi kaki-Ku dengan minyak wangi yang luar biasa. Aku katakan kepadamu, dosanya yang banyak itu telah diampuni, sehingga ia menunjukkan kepada-Ku kasih yang begitu besar. Tetapi orang yang diampuni sedikit, sedikit juga berbuat kasih."
Kemudian Yesus berkata kepada wanita itu, "Dosamu sudah diampuni."
Adik-adik, tokoh manakah dalam cerita tadi yang paling mirip dengan kita? Apakah kita seperti orang Farisi yang berpikir bahwa kita terlalu baik untuk bergabung dengan orang-orang berdosa? Atau kita seperti tamu yang tidak diundang itu, yang membasuh kaki Yesus dengan air mata kasihnya dan mengurapi Yesus dengan minyak wanginya yang terbaik?
Bahan kreatifitas :
Paku kertas yang digunakan, seperti contoh di bawah ini :
biasanya di beli di toko buku dan namanya paper fasteners
Print semua gambar di bawah ini di kertas tebal berukuran A4, kemudian gunting gambar wanita dan botol minyak wangi, beri warna kemudian tempel di kertas gambar dasar (kertas yang bergambar telapak kaki), gambar botol minyak wangi di tempel dengan menggunakan paku kertas seperti di atas, agar gambar tersebut bisa di gerakkan naik dan turun (lihat contoh jadinya)
Selamat membuat ya, adik-adik.
Tuhan Yesus memberkati ^_^
Source:
Buku Aku Sahabat Yesus Tahun C oleh Kak Tan Mariam, DKK
https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/originals/14/a4/b7/14a4b7a0f5c6bb6626c10b61f829cfa9.jpg
http://freesundayschoolcurriculum.weebly.com/uploads/1/2/5/0/12503916/lesson_36_the_sinful_woman.pdf
http://tse3.mm.bing.net/th?id=OIP.M431b5ff5a7467122bd82843216186785H0
salam kenal... mau tanya, pakunya itu beli di toko buku mana ya? saya lagi nyari2 tapi gak nemuin pakunya
ReplyDeleteSalam kenal juga kak, pakunya saya beli di toko buku Intermedia namanya kak, atau kakak bisa beli di toko buku lainnya, kalo ga ketemu kakak bisa menggantinya dengan bahan yang lain atau mungkin teknik menempelnya yang diganti kak :)
DeleteTuhan Yesus memberkati