(Bacakan Injilnya terlebih dahulu dari Injil Lukas 18:9-14)
Adik-adik, apakah kalian tahu seseorang yang berpikir bahwa ia lebih baik dari orang lain dan merasa pantas diperlakukan istimewa? Dr. Seuss pernah menulis cerita tentang seekor kura-kura yang persis seperti orang itu. Mungkin kalian pernah membaca bukunya. Judul buku itu adalah "Yertle si Kura-kura."
Yertle adalah raja di sebuah kolam kecil di Pulau Salama Sond. Semua kura-kura di dalam kolam itu memiliki apa yang mereka butuhkan dan mereka hidup dengan bahagia. Kebahagiaan mereka berakhir ketika Yertle menyatakan bahwa kerajaannya sudah terlalu kecil. "Akulah penguasa dari semua yang dapat kulihat, tetapi aku tidak dapat cukup melihat. Singgasanaku terlalu rendah", keluh Yertle. Maka, Yertle mengangkat tangannya dan memberi komando. Ia meminta kesembilan kura-kura di kolam itu berdiri di setiap punggung kura-kura yang lain, sehingga mereka menjadi singgasana yang baru dan lebih tinggi. Dengan demikian bila Yertle menaiki punggung para kura-kura ia dapat menyaksikan pemandangan yang indah. Tetapi Yertle masih belum puas, bahkan menjadi besar kepala, sombong dan merasa diri paling penting, karena jadi pimpinan kura-kura dari seluruh kolam. Ia pun sering menaiki tumpukan para kura-kura yang membentuk singgasana Yertle.
Dari tumpukan kura-kura itu yang paling bawah bernama Mack, yaitu seekor kura-kura yang sangat polos dan sederhana. Ia berjuang menahan berat badan seluruh kura-kura dan akhirnya setelah merasa cukup ambil bagian, ia bersendawa. Sendawanya mengguncang singgasana itu dan Yertle terjatuh persis ke dalam lumpur, sehingga Yertle agung menjadi raja lumpur.
Bila kalian menyombongkan diri begitu tinggi, maka sesuatu akan menjatuhkan kalian, bukankah begitu?
Dalam bacaan Kitab Suci hari ini, Yesus menceritakan tentang seorang laki-laki yang berpikir, bahwa dirinya lebih baik dari pada orang lain. Yesus mengatakan, bahwa ada dua orang masuk ke dalam Bait Allah untuk berdoa. Yang seorang adalah orang Farisi, seorang religius yang sangat keras mematuhi Taurat Musa. Orang itu berdiri dan berdoa dengan menceritakan dirinya sendiri: "Tuhan, saya bersyukur, karena saya bukan seorang berdosa seperti orang lain. Saya tidak menipu, saya tidak berbuat dosa, dan pasti saya tidak seperti pemungut cukai ini! Saya berpuasa dua kali seminggu dan saya memberi persepuluhan dari seluruh penghasilan saya."
Sementara yang seorang lagi adalah seorang pemungut cukai. Ia berdiri dari kejauhan dan bahkan selama berdoa ia tidak berani menengadahkan mukanya ke langit, melainkan menundukkan kepalanya dalam duka cita sambil berkata, "Tuhan, kasihanilah saya, sebab saya orang berdosa."
Sekarang, manakah di antara dua pendoa itu yang doanya menyenangkan Allah? Ya, kalian benar. Doa pemungut cukai. Yesus mengatakan, "Pemungut cukai itu, dan bukan Orang Farisi, kembali kek rumah sebagai orang yang dibenarkan Allah. Sebab barangsiapa meninggikan dirinya, ia akan direndahkan, tetapi barangsiapa merendahkan dirinya, ia akan ditinggikan."
Ketika kita tergoda untuk menyombongkan diri sendiri, kita perlu ingat bahwa orang lain tidak akan terkesan, begitu juga Tuhan.
Adik-adik, apakah kalian tahu seseorang yang berpikir bahwa ia lebih baik dari orang lain dan merasa pantas diperlakukan istimewa? Dr. Seuss pernah menulis cerita tentang seekor kura-kura yang persis seperti orang itu. Mungkin kalian pernah membaca bukunya. Judul buku itu adalah "Yertle si Kura-kura."
Yertle adalah raja di sebuah kolam kecil di Pulau Salama Sond. Semua kura-kura di dalam kolam itu memiliki apa yang mereka butuhkan dan mereka hidup dengan bahagia. Kebahagiaan mereka berakhir ketika Yertle menyatakan bahwa kerajaannya sudah terlalu kecil. "Akulah penguasa dari semua yang dapat kulihat, tetapi aku tidak dapat cukup melihat. Singgasanaku terlalu rendah", keluh Yertle. Maka, Yertle mengangkat tangannya dan memberi komando. Ia meminta kesembilan kura-kura di kolam itu berdiri di setiap punggung kura-kura yang lain, sehingga mereka menjadi singgasana yang baru dan lebih tinggi. Dengan demikian bila Yertle menaiki punggung para kura-kura ia dapat menyaksikan pemandangan yang indah. Tetapi Yertle masih belum puas, bahkan menjadi besar kepala, sombong dan merasa diri paling penting, karena jadi pimpinan kura-kura dari seluruh kolam. Ia pun sering menaiki tumpukan para kura-kura yang membentuk singgasana Yertle.
Dari tumpukan kura-kura itu yang paling bawah bernama Mack, yaitu seekor kura-kura yang sangat polos dan sederhana. Ia berjuang menahan berat badan seluruh kura-kura dan akhirnya setelah merasa cukup ambil bagian, ia bersendawa. Sendawanya mengguncang singgasana itu dan Yertle terjatuh persis ke dalam lumpur, sehingga Yertle agung menjadi raja lumpur.
Bila kalian menyombongkan diri begitu tinggi, maka sesuatu akan menjatuhkan kalian, bukankah begitu?
Dalam bacaan Kitab Suci hari ini, Yesus menceritakan tentang seorang laki-laki yang berpikir, bahwa dirinya lebih baik dari pada orang lain. Yesus mengatakan, bahwa ada dua orang masuk ke dalam Bait Allah untuk berdoa. Yang seorang adalah orang Farisi, seorang religius yang sangat keras mematuhi Taurat Musa. Orang itu berdiri dan berdoa dengan menceritakan dirinya sendiri: "Tuhan, saya bersyukur, karena saya bukan seorang berdosa seperti orang lain. Saya tidak menipu, saya tidak berbuat dosa, dan pasti saya tidak seperti pemungut cukai ini! Saya berpuasa dua kali seminggu dan saya memberi persepuluhan dari seluruh penghasilan saya."
Sementara yang seorang lagi adalah seorang pemungut cukai. Ia berdiri dari kejauhan dan bahkan selama berdoa ia tidak berani menengadahkan mukanya ke langit, melainkan menundukkan kepalanya dalam duka cita sambil berkata, "Tuhan, kasihanilah saya, sebab saya orang berdosa."
Sekarang, manakah di antara dua pendoa itu yang doanya menyenangkan Allah? Ya, kalian benar. Doa pemungut cukai. Yesus mengatakan, "Pemungut cukai itu, dan bukan Orang Farisi, kembali kek rumah sebagai orang yang dibenarkan Allah. Sebab barangsiapa meninggikan dirinya, ia akan direndahkan, tetapi barangsiapa merendahkan dirinya, ia akan ditinggikan."
Ketika kita tergoda untuk menyombongkan diri sendiri, kita perlu ingat bahwa orang lain tidak akan terkesan, begitu juga Tuhan.
Film animasi tentang Orang Farisi dan Pemungut cukai
link : https://youtu.be/wcwmHF5HR24
Bahan kreativitas :
Membuat cerita bergambar tentang Orang Farisi dan Pemungut Cukai
Sediakan plastik transparan seperti contoh dibawah ini (plastik tersebut biasanya digunakan untuk plastik cover buku)
Print gambar di bawah ini di kertas tebal berukuran A4, lalu beri warna agar menarik
Print gambar di bawah ini di kertas tebal berukuran A4, lalu gunting kedua pola gambar tersebut, beri warna kemudian tempelkan ke plastik transparan seperti yang ada di contoh jadi di atas, gambar pemungut cukai ditempel di 1 plastik transparan dan gambar orang farisi juga ditempel di plastik transparan yang berbeda kemudian ditempel ke pola gambar Yesus yang diatas (lihat contoh jadinya)
Selamat membuat..
Tuhan Yesus memberkati ^_^
Source:
Buku Aku Sahabat Yesus Tahun C oleh Kak Tan Mariam, DKK.
http://www.sermons4kids.com/publican_sinner.gif
https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/236x/45/a5/8e/45a58e91b07e5c5d271d8d6aed9fb324.jpg
http://image.shutterstock.com/z/stock-photo-the-parable-of-jesus-christ-about-the-pharisee-and-the-publican-praying-in-the-temple-94780123.jpg
http://www.clipartbest.com/cliparts/jcx/ong/jcxongyRi.gif
https://youtu.be/wcwmHF5HR24
Comments
Post a Comment