Tahun B~Hari Minggu Biasa XXII~Hari Minggu Kitab Suci Nasional~Menjadi orang Katolik yang benar~Mrk. 7:1-8,14-15, 21-23
(Bacakan Injilnya terlebih dahulu dari Injil Markus 7:1-8, 14-15, 21-23)
Adik-adik, lihat, kakak membawa sebuah apel. Buah apel yang bagus, bukan? Lihat saja warnanya begitu merah dan mengkilat. Lihat, halus sekali, kan? Apel ini bagus bentuknya dan kakak tidak melihat noda bekas hama atau ulat. Ya, ini benar-benar apel yang bagus.
Mungkin kalian berpikir, bisa saja apel ini tampak bagus dan mulus dari luar, tetapi dalamnya belum tentu. Betul, kita harus melihat dalamnya untuk mengetahui apakah apel ini memang apel yang bagus.
Sekarang kakak mau bercerita dahulu. Pada suatu hari seorang laki-laki berjalan di kebun buah-buahan, lalu berhenti di bawah pohon apel. Pohon itu penuh dengan apel yang bagus, besar-besar dan siap untuk dipetik. Laki-laki itu memetik apel yang menurutnya paling baik dari pohon itu. Ia tidak sabar untuk memakannya. Ia keluarkan pisau lipatnya, kemudian potong apel itu untuk dicicipinya. Ia terkejut karena apel itu busuk di bagian tengahnya.
Sungguh malang! Hal serupa juga bisa terjadi pada manusia. Sebagian orang pergi ke Gereja setiap hari minggu. Mereka membawa Kitab Suci, persembahan, menyanyi lagu-lagu, dan mendengarkan khotbah Pastor, tetapi semua itu tidak mengubah apapun dalam hati mereka. Mereka tampak baik dari luarnya saja. Ibadat hanya soal penampilannya saja dan bukan berasal dari hatinya.
Tidak ada sesuatu yang baru. Yesus menghadapi sesuatu yang sama pada zaman-Nya. Pada suatu hari para pemimpin agama mengeluh kepada Yesus, karena mereka melihat beberapa murid Yesus makan tanpa membasuh tangan terlebih dahulu. Hukum agama dan tradisi Israel sangat ketat mengatur cuci tangan sebelum makan. Para pemimpin agama bertanya kepada Yesus: "Mengapa murid-murid-Mu tidak mengikuti adat istiadat kami? Mereka makan tanpa melakukan upacara cuci tangan terlebih dahulu."
Yesus menjawab: "Kamu orang-orang munafik. Benarlah nubuat Nabi Yesaya tentang kamu: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Ibadatmu tidak ada artinya, sebab Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."
Adik-adik, para pemimpin agama lebih mementingkan kebersihan tangan, tetapi Yesus lebih mementingkan kebersihan hati. Kita pun harus seperti Yesus.
Bahan kreativitas:
Bahan dibuat menyerupai kalender meja, anak-anak bisa menggulung kertas yang ada di tengahnya yang ada judul "Kitab Suci Perjanjian Lama" dan "Kitab Suci Perjanjian Baru", ajak anak-anak untuk setiap harinya mengganti gulungan tersebut dan ajak mereka membaca Alkitab setiap harinya sesuai urutannya tersebut.
Print gambar 1 dibawah ini di kertas tebal berukuran A4, kemudian lipat menjadi 2 bagian dan cutter di bagian garis putus-putusnya, tempel kertas dibagian bawahnya agar tampak seperti lipatan kalender meja, beri warna agar menarik (lihat contoh jadinya)
Gambar 1
Print nama-nama Alkitabnya pada gambar 2 dibawah ini, gunting sesuai garisnya, beri warna agar menarik kemudian selipkan pada garis putus-putus diatas (lihat contoh jadinya)
Gambar 2
Print gambar Yesus di bawah ini, gunting sesuai polanya, beri warna agar menarik, kemudian tempelkan ke bagian kanan atas pola gambar 1 (lihat contoh jadinya)
Gambar 3
Source:
Buku Aku Sahabat Yesus Tahun B oleh Kak Tan Mariam, DKK.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixUHWU9R-n-4wqeN02SF_xuHtXjvn6MiY6mKpAeXwo_EEX6yhRh6q9D0QZuetUBU2kSAdNYxnDH9YM7NhXPaTwOEqDeb7WiNUc0Ly40u3v8c7xR9i49Vbak7A1Q6HmdoD4rpX7QvOp3bE/s1600/CORAZON+CON+JESUS.jpg
Comments
Post a Comment